Breaking News

Alhamdulillah Paytren Menjadi Salah Satu Sponsor Halal Fair MUI 2017

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, penataan kawasan halal di Indonesia masih belum tertata dengan baik. Hal tersebut berbeda dengan negara-negara lain seperti Jepang atau Korea Selatan yang telah menjadikan kawasan halal sebagai destinasi wisata.

Berangkat dari hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan DDW Communication menggelar acara bertajuk "Kawasan Halal Fair 2017" dengan mengangkat tema "Menjadikan Jakarta Sebagai Destinasi Wisata Halal".

Acara ini akan berlangsung mulai tanggal 9 hingga 18 Juni 2017 di Plaza Semanggi, Jakarta.

"Kawasan Halal Fair 2017 digelar sebagai ajang sosialisasi, promosi dan edukasi tentang produk halal dan kawasan halal kepada pemerintah, pebisnis dan masyarakat," ujar Lukman selaku Ketua Panitia "Kawasan Halal Fair 2017", beberapa waktu lalu di Jakarta.

Lukman mengatakan, sejatinya kawasan halal merupakan bagian dari implementasi UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan diterapkan pada tahun 2016.

"Namun pada praktiknya belum berjalan optimal," kata dia.

Sementara Osmena Gumawan dari LPPOM MUI mengatakan, sebagai ibu kota negara, Jakarta sudah seharusnya memiliki kawasan halal. Hal ini tentunya akan dapat mengangkat kota Jakarta sebagai destinasi wisata halal.

"Kita sama-sama tahu tentang pentingnya halal. Karena itu tantangan besar dan diharapkan Jakarta punya beberapa tempat yang menjadi kawasan halal," ujar dia.

Terdapat tiga kegiatan utama dalam acara ini. Diantaranya Halal Food & Multi Product Bazaar yang merupakan pameran produk-produk yang sudah tersertifikasi halal di LPPOM MUI DKI Jakarta. Kemudian ada keuangan Islam seperti perbankan, asuransi dan lainnya, serta pameran fashion Islami seperti baju koko, sarung, gamis, kerudung hingga buku-buku Islami.

Dalam acara ini juga ada talkshow yang akan menjadi ujung tombak tersedianya destinasi wisata halal yang dibawakan oleh berbagai stakeholder, baik dari pemerintah, LSM, pebisnis, maupun komunitas.

Selain pameran produk halal, acara juga akan diisi dengan beragam acara lainnya seperti lomba mewarnai tingkat SD, lombah tahfidz quran tingkat SD-SMP, santunan anak yatim piatu, buka bersama dan shalat tarawih berjamaah.

Tidak hanya itu, juga akan ada hiburan musik bernuansa Islami serta tidak ketinggalan Moslem Community Gathering.

"Diantaranya cooking class with chef halal, my halal kitchen, Wajah Bunda Indonesia, Indonesia Affiliate Community, Komunitas Terang Jakarta, Ozafest, Masyarakat Tanpa Riba dan Sinergi Komunitas Pendaki Muslim," ujar Rizky Diansyah dari DDW Communication.

Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan halal unuk kehidupan sehari-hari di seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya DKI Jakarta serta melakukan pembinaan kepada IKM dan UMKM yang telah tersertifikasi halal maupun belum dalam mengembangkan usahanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, penataan kawasan halal di Indonesia masih belum tertata dengan baik. Hal tersebut berbeda dengan negara-negara lain seperti Jepang atau Korea Selatan yang telah menjadikan kawasan halal sebagai destinasi wisata.

Berangkat dari hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan DDW Communication menggelar acara bertajuk "Kawasan Halal Fair 2017" dengan mengangkat tema "Menjadikan Jakarta Sebagai Destinasi Wisata Halal".

Acara ini akan berlangsung mulai tanggal 9 hingga 18 Juni 2017 di Plaza Semanggi, Jakarta.

"Kawasan Halal Fair 2017 digelar sebagai ajang sosialisasi, promosi dan edukasi tentang produk halal dan kawasan halal kepada pemerintah, pebisnis dan masyarakat," ujar Lukman selaku Ketua Panitia "Kawasan Halal Fair 2017", beberapa waktu lalu di Jakarta.

Lukman mengatakan, sejatinya kawasan halal merupakan bagian dari implementasi UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan diterapkan pada tahun 2016.

"Namun pada praktiknya belum berjalan optimal," kata dia.

Sementara Osmena Gumawan dari LPPOM MUI mengatakan, sebagai ibu kota negara, Jakarta sudah seharusnya memiliki kawasan halal. Hal ini tentunya akan dapat mengangkat kota Jakarta sebagai destinasi wisata halal.

"Kita sama-sama tahu tentang pentingnya halal. Karena itu tantangan besar dan diharapkan Jakarta punya beberapa tempat yang menjadi kawasan halal," ujar dia.

Terdapat tiga kegiatan utama dalam acara ini. Diantaranya Halal Food & Multi Product Bazaar yang merupakan pameran produk-produk yang sudah tersertifikasi halal di LPPOM MUI DKI Jakarta. Kemudian ada keuangan Islam seperti perbankan, asuransi dan lainnya, serta pameran fashion Islami seperti baju koko, sarung, gamis, kerudung hingga buku-buku Islami.

Dalam acara ini juga ada talkshow yang akan menjadi ujung tombak tersedianya destinasi wisata halal yang dibawakan oleh berbagai stakeholder, baik dari pemerintah, LSM, pebisnis, maupun komunitas.

Selain pameran produk halal, acara juga akan diisi dengan beragam acara lainnya seperti lomba mewarnai tingkat SD, lombah tahfidz quran tingkat SD-SMP, santunan anak yatim piatu, buka bersama dan shalat tarawih berjamaah.

Tidak hanya itu, juga akan ada hiburan musik bernuansa Islami serta tidak ketinggalan Moslem Community Gathering.

"Diantaranya cooking class with chef halal, my halal kitchen, Wajah Bunda Indonesia, Indonesia Affiliate Community, Komunitas Terang Jakarta, Ozafest, Masyarakat Tanpa Riba dan Sinergi Komunitas Pendaki Muslim," ujar Rizky Diansyah dari DDW Communication.

Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan halal unuk kehidupan sehari-hari di seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya DKI Jakarta serta melakukan pembinaan kepada IKM dan UMKM yang telah tersertifikasi halal maupun belum dalam mengembangkan usahanya.

cara daftar di paytren

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.